Musisi, etnomusikolog, dan juga founder Indonesia Music Expo (IMEX), Franky Raden, berpendapat bahwa kekayaan musik tradisi Indonesia punya potensi besar dalam khazanah world music. World music merupakan istilah atau genre yang ditujukan untuk musik-musik dari seluruh dunia yang berbasis kebudayaan dan tradisi.
Melalui IMEX, Franky Raden mengumpulkan para musisi berbasis tradisi dari seluruh penjuru Indonesia untuk tampil dalam satu festival yang dihadiri para stakeholder di industri musik. Cara ini diharapkan mampu mengangkat para seniman musik tradisi ke panggung yang lebih luas.
\”IMEX adalah platform nasional bahkan internasional dari musik-musik yang memiliki akar budaya, istilahnya world music. Khusus mengundang para buyers, mewakili seluruh benua seperti dari Global Music Network, Trans Music, World Music Chart, NHK, Songlines magazine Inggris, Billboard, dan lain-lain, agar musik indonesia dilihat di seluruh dunia,\” kata Franky kepada Medcom.id, dalam pembukaan IMEX 2022 di Ubud, Bali, pada Kamis, 24 Maret 2022.
Menurut Franky, kurangnya eksistensi Indonesia di dalam komunitas world music global membuat kekayaan musik tradisi kita seperti tak ada gaungnya. Namun, perlahan Franky mulai membawa musik tradisi ke etalase world music global, salah satunya dengan konsisten hadir dalam festival world music terbesar, yaitu WOMAX ((Worldwide Music Expo).
\”Indonesia seperti raksasa yang sedang tidur, belum dikenal orang (di kancah world music). Nah, saya ingin membawa ratusan jenis musik lain ke panggung internasional. Kemarin saya ke WOMAX di Portugal, itu pasar world music global. Ketua WOMAX sampai bilang bahwa mereka sudah menjalankan womax 27 tahun tapi enggak ada Indonesia. Telat enggak masalah daripada sama sekali enggak ada. Kita kerja keras mengekspos musik Indonesia,\” imbuh Franky.
Ke depan, Franky optimis bahwa IMEX mampu menjadi kiblat baru dalam kancah world music dan kekayaan musik berbasis tradisi di Indonesia perlahan mendapat sorotan secara global.
\”WOMAX itu dihadiri delegasi dari seluruh dunia, ribuan orang datang, dihadiri record label, festival director, direktur pusat kesenian, radio, dan segala macam, saya harapkan IMEX juga akan ke sana, kasih saya waktu tiga sampai lima tahun IMEX akan sebesar WOMAX,\” tukas Franky.
IMEX 2022 digelar di Puri Lukisan Ubud, pada 24-27 Maret 2022. Acara ini dihadiri para musisi berbasis tradisi dari seluruh penjuru Indonesia antara lain dari Sumatera (Kande, Suarasama, Riau Rhytm), Bali (Bona Alit, Jegog Suar Agung, NoizeKilla), NTT (Marinuz Kevin, Folksong of Flores, Tingkilan Kota Raja), dan daerah-daerah lain.
Dilansir dari: medcom.id