Tuesday, December 23, 2025
  • Login
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
No Result
View All Result
Home Film

All of Us Are Dead dan Kelanjutan Tren Zombi Semenanjung Korea

Nana HasanbyNana Hasan
February 4, 2022
in Film, Hiburan
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Korea Selatan kembali sukses menarik perhatian pasar global lewat tayangan zombi terbarunya, All of Us Are Dead. Serial tersebut memperpanjang kesuksesan Korea Selatan dalam menyihir penonton usai film Train to Busan serta waralaba Kingdom.

Drama yang dibintangi banyak artis-artis baru itu telah ditonton 124,79 juta jam yang menempatkannya di puncak daftar Top 10 di 29 negara, termasuk Korea Selatan, Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Prancis, Jerman, dan masih banyak lagi.

Kesuksesan All of Us Are Dead merupakan hasil dari berbagai drama serta perjuangan banyak tayangan zombi Korea Selatan di saat penonton lokal dahulu lebih menggemari hantu atau karakter yang kerasukan.

ADVERTISEMENT

Namun, Train to Busan (2016) mengubah itu semua. Film yang dibintangi Gong Yoo itu meledak, membius belasan juta penonton, dan menjadikan genre zombi bangkit dari kubur. Train to Busan menjadi titik balik film zombi dari Semenanjung Korea.

Seperti diberitakan Korea Herald beberapa waktu lalu, itu menjadi salah satu yang penonton lokal harap bisa saksikan, selain dari film blockbuster Hollywood, seperti World War Z (2013).

Kesuksesan itu kemudian diikuti dengan serial Kingdom (2019) yang memukau penonton lokal dan global, hingga kini dilanjutkan oleh All of Us Are Dead. Kisah zombi sejatinya bukan sesuatu yang baru dalam perfilman atau serial Korea Selatan. Berdasarkan Dewan Perfilman Korea, A Monstrous Corpse (1980) menjadi film zombi Korea yang pertama.

Sayangnya, film itu dianggap gagal karena tidak bisa menarik perhatian banyak penonton. Beberapa hal dinilai sebagai faktor kegagalan, salah satunya adalah tak adanya keterhubungan antara zombi dengan kisah tradisional Korea.

Kondisi tersebut membuat para kreator berusaha memadukan zombi dengan unsur-unsur lokal, seperti sutradara Kim Jee-won mengangkat kisah virus mendadak muncul dari sisa makanan yang berujung kemunculan zombi dalam saga Doomsday Book.

Kemudian, wabah yang dikombinasikan dengan genre komedi dalam The Neighbor Zombie. Namun, formula-formula tersebut belum berhasil mendatangkan banyak penonton.

Situasi tersebut membuat sutradara Yeon Sang-ho dan pihak studio memutuskan untuk menutupi identitas Train to Busan pada 2016 dan tidak menyebut zombi sama sekali ketika mempromosikan film tersebut.

Film tersebut kemudian mencetak sejarah baru baik dalam unsur zombi bahkan industri perfilman Korea Selatan keseluruhan. Train to Busan menjual lebih dari 11,5 juta tiket dan membuatnya menjadi film terlaris di Korea Selatan pada 2016.
Train to Busan tertolong berkat mengombinasikan banyak hal, mulai dari taburan bintang yang sudah akrab di mata penonton, kisah cinta ala drama Korea, masalah sosial, hingga filosofi budaya Korea Selatan.

Taburan bintang di Train to Busan terbilang luar biasa, dengan pusat perhatian tertuju pada aktor Gong Yoo yang sebelumnya sudah memikat para pencinta drama Korea sejak Coffee Prince pada 2007. Kemudian ada Ahn So-hee yang sebelumnya dikenal sebagai anggota girlband Wonder Girls.

Ramuan Train to Busan kemudian coba diikuti Rampant yang mengisahkan wabah virus pengubah manusia jadi zombi menyerang Joseon. Bila Train to Busan mengangkat Gong Yoo, Rampant ada Hyun Bin sebagai magnet penonton.

Hasilnya, Rampant berhasil menjual lebih dari 1,5 juta tiket kala dirilis pada Oktober 2018.

Jejak yang serupa juga diikuti serial Kingdom di bawah naungan Netflix. Menggabungkan kisah kerajaan era Joseon dengan zombi \’modern\’, Kingdom lebih sukses dibanding Rampant dan menjadi salah satu serial original terlaris di Netflix.

Hingga kini ramuan zombi serupa juga digunakan All of Us Are Dead yang juga memberikan sudut pandang baru, yakni dari para remaja.

Momentum
Momentum juga menjadi salah satu hal yang membantu popularitas tayangan zombi Korea Selatan beberapa tahun terakhir.

Pada 2016, Train to Busan rilis ketika Korea Selatan baru bangkit usai menghadapi wabah Middle East Respiratory Syndrome alias MERS yang disebabkan oleh virus corona.

Kasus MERS di Korsel tercatat terjadi pada Mei hingga Juli 2015 dan menginfeksi sebanyak 186 kasus dengan korban jiwa sebanyak 36 orang yang tersebar di sejumlah lokasi.

Kondisi serupa juga terjadi ketika film #ALIVE dan Peninsula dirilis. Kedua film dirilis tahun ini, bertepatan dengan kemunculan pandemi Covid-19 akibat virus corona yang menyerang seluruh negara di dunia, termasuk Korea Selatan.

Walau tidak bisa melampaui pendahulunya, Peninsula berhasil membawa lebih dari 2 juta penonton hanya dalam satu pekan di Korea Selatan. Berdasarkan box office Mojo, film tersebut mengumpulkan US$42,6 juta dari box office global.

Berdasarkan Rotten Tomatoes, skor tomatometer Peninsula juga tertinggal dari Train to Busan. Peninsula mendapakan 54 persen. Sedangkan Train to Busan meraih 94 persen.

Momentum serupa juga tak disia-siakan All of Us Are Dead yang rilis ketika dunia sedang menghadapi gelombang baru pandemi Covid-19 karena varian Omicron.

Tak hanya itu, serial tersebut juga dirilis ketika masyarakat global sedang memberikan perhatian khusus kepada tayangan Korea Selatan usai kesuksesan Squid Game pada 2021.

Terlepas dari berbagai faktor, tayangan zombi Korea Selatan kini tak lagi takut menghadapi penonton karena telah menemukan racikan yang tepat, berkat Train to Busan dan berbagai film-film sebelumnya. Zombi Korea Selatan pun kini seolah sudah memiliki basis penggemarnya tersendiri.

Dilansir dari; cnnindonesia.com

Tags: All of Us Are DeadBalinale International Film Festivalfilm
Previous Post

7 Rekomendasi Film Tayang di Layanan Streaming Februari 2022

Next Post

Daftar Lengkap Nominasi BAFTA 2022

Next Post

Daftar Lengkap Nominasi BAFTA 2022

Love Ft. Marriage and Divorce Season 3 Tayang 26 Februari

Sinopsis The Tinder Swindler

Leigh-Anne Pinnock Umumkan akan Rilis Debut Solo

BTOB Rilis Video Teaser Kocak

  • Beranda
  • Hubungi Kami
  • NEWS
  • Privacy Policy
  • Profil
  • Radio SAI
  • rss
  • Stream

© 2023 - SAI100FM.ID

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI

© 2023 - SAI100FM.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
the isle of the torturers taunted by fate the traitor of colditz die rettung der welt meine autobiografie the school for good and evil 2 a world without princes ten years a nomad the purple life a captain for caroline gray the science of getting rich roman blood why economies rise or fall 3p s in a podcast is it gay in here or is it just me a cold case of conscience outline he forced his birthday gift inside me the love variations the best american short stories 2023 how to vote and win follow the guidelines of this revolutionary new book and change your town your state and your nation blick in die ewigkeit m oslash rkeland heart of darkness 1001 atheist amp agnostic quotes and proverbs to live by asche zu asche in the hall of the ancients uno nessuno e centomila red s revenge other people s money well worth saving borrowing brilliance after the storm forgotten patriots 2 in 1 bundle keto amp atkins diet for beginners 30 days challenge the cap puppy training guide the essential handbook for beginners with the basics of dog training identity unknown four day planet once more with feeling peter pan the wedding night usual cruelty nocturne his last wife short stuff magnet fishing i can see clearly creating god on the warrior s path second edition merchant of venus futa fairies naughty game collection 2 hothouse earth what happens at midnight